-------------------------------------------
(18+) ane mau share video panas terbaru klik DISINI tunggu 5 detik terus klik skip add alamat menonton.
---------------------------------------------------
Teori-teori dalam pembangunan politik memiliki tipe:
Pertama; berasosiasi dengan gagasan demokrasi, Kedua; terfokus pada aspek-aspek
pembangunan dan perubahan politik, Ketiga; menguji krisis dan konsekuensi
pembangunan politik. Pembangunan politik bagaimanapun juga harus diimbangi
dengan pemerintahan yang kuat dan kewenangan yang teratur. Pertanyaan berkisar
pada derajat kebebasan pers, sistem partai, kebiasaan pemberian suara, standar
hidup. Kondisi demokrasi menyertakan suatu sistem kelas terbuka, kesejahteraan
ekonomi, ekonomi kapitalis, semakin tinggi tingkat industrialisasi, pendidikan,
kesejahteraan, semakin besar pula prospek demokrasi.
Ketika pemerintahan berkembang lewat peningkatan pembedaan,
krisis kesetaraan dan kapasitas maka dapat menimbulkan situasi krisis
identitas, legitimasi, partisipasi, penetrasi dan distribusi.
Krisis identitas berhubungan dengan budaya massa dan elite
dalam pengertian perasaan nasional mengenai wilayah, pembelahan mengenai
wilayah yang mengrogoti kesatuan nasional dan konflik antar loyalitas etnik
dengan komitmen nasional. Krisis legitimasi tumbuh karena perbedaan mengenai
kewenangan. Krisis partisipasi adalah sebuah konflik yang terjadi ketika elite
yang memerintah memandang pemerintah dan prilaku individu dan kelompok yang
mencoba berpartisipasi dalam sistem politik sebagai tidak berlegitimasi. Krisis
penetrasi dicirikan oleh tekanan pada elite yang memerintah untuk membuat
adaptasi atau inovasi institusional dengan keragaman tertentu. Krisis distribusi
dianalisis dalam pengertian masalah-masalah seperti ideologi, sumberdaya fisik
dan manusia serta lingkungan institusional.
MODERNISASI
A. Teori Tahap dan Modernisasi
MODERNISASI
A. Teori Tahap dan Modernisasi
Setelah perang dunia ke II, kepentingan negara kapitalis
barat terhadap negara baru tidak hanya berfokus pada keuntungan, ekstradisi
bahan mentah dan pasar baru, namun juga pada asumsi bahwa dampingan keuangan
dan teknis yang massif akan mentransformasi masyarakat pertanian subsistem ke
masyarakat industri modern.
Pendukung yang paling berpengaruh pada tori ini adalah
sejarahwan ekonomi Amerika Serikat, Walt W. Rostow, dimana ia memberikan garis
besar lima tahap: Pertama; masyarakat tradisional; Kedua, prakondisi untuk
tinggal landas; Ketiga, tinggal landas; bergerak menuju kematangan; Kelima,
zaman konsumsi massal tingkat tinggi. Dan Keenam; pencarian kualitas.
B. Modernisasi dan Perubahan Masyarakat
B. Modernisasi dan Perubahan Masyarakat
Samuel P. huntington menyiratkan industrialisasi,
pertumbuhan ekonomi, meningkatnya mobilitas sosial dan partisipasi politik.
Huntington berfokus pada isu peluruhan politik. Peluruhan politik adalah
cerminan ketidakstabilan, korupsi, tindakan otoriter, dan kekerasan serta
sebagai hasil kegagalan pembangunan yang didefinisikan sebagai peningkatan
kapasitas untuk melestarikan kelangsungan transformasi yang diperlukan akibat
tantangan modernisasi dan tuntutan perluasan partisipasi. Meskipun pendekatan
pembangunannya diklaim bersifat dialektikal, berfluktuasi antara tuntutan dan
kapasitas, Huntington akhirnya condong terhadap stabilitas institusional
ketimbang tuntutan partisipasi dan mobilisasi yang berpotensi merusak.
C. Politik Modernisasi
C. Politik Modernisasi
David apter menyajikan sebuah tipologi pemerintah dan
beberapa teori perubahan. Apter membedakan pembangunan dan modernisasi.
Pembangunan merupakan hasil-hasil pertumbuhan dan integrasi peran-peran
fungsional dalam sebuah kemunitas. Modernisasi adalah suatu kasus pembangunan.
Apter mengidentifikasi dua model sistem-sistem
“Liberatarian-sekuler” atau pluralistic system-sistem “kolektivitas-sakral”
atau termobilisasi. Model-model ini dirumuskan sebagai diktomi tipe-tipe ideal
di sepanjang rangkaian kewenangan model libertarian-sekuler diwakili oleh
sistem rekonsiliasi modern, dicirikan dengan beragamnya kekuasaan dan
kepemimpinan, tawar-menawar dan kompromi sebagaimana dicontohkan suatu
demokrasi liberal. Model kolektifitas sakral diwakili oleh sistem mobilisasi
modern dicirikan oleh kepemimpinan kharismatik dan pribadi, kealiman politik
yang berlebihan dan organisasi sebuah partai massa.
KETERBELAKANGAN
KETERBELAKANGAN
Teori-teori pembangunan pada umumnya berhubungan dengan
pengalaman negara-negara maju. Beberapa teori keterbelakangan telah memiliki
pengaruh. Tiga kecenderungan teoritis yang tumpang tindih sekarang akan
diamati: pembangunan kapitalis dipusat dan keterbelakangan dibatas luar,
ketidakmerataan pembangunan dan ketidakseimbangan pembangunan.
Frank berpendapat bahwa teori pembangunan yang memadai tidak dapat dirumuskan tanpa perhatian terhadap sejarah ekonomi dan sosial masa lalu sebagaimanan diderita mayoritas penduduk dunia. Frank mengajukan sejumlah dalil. Pertama, keterbelakangan bukanlah bersifat asli atau tradisional. Negara-negara yang sekarang ini maju mungkin pernah tak terbngaun namun tidak terbelakang.
Frank berpendapat bahwa teori pembangunan yang memadai tidak dapat dirumuskan tanpa perhatian terhadap sejarah ekonomi dan sosial masa lalu sebagaimanan diderita mayoritas penduduk dunia. Frank mengajukan sejumlah dalil. Pertama, keterbelakangan bukanlah bersifat asli atau tradisional. Negara-negara yang sekarang ini maju mungkin pernah tak terbngaun namun tidak terbelakang.
Kedua, pandangan dualisme masyarakat yang satu modern,
kapitalis dan maju sedangkan yang lain terisolasi, feodal atau prakapitalis dan
terbelakang adalah keliru karena keterbelakang wilayah-wilayah miskin adalah
produk-produk historis perkembangan wilayah progresif. Ketiga, hubungan
metropole satelit dikemukakan pada tingkat internasional maupun dikehidupan
ekonomi, politik dan sosial dikoloni dan negara neo kolonial.
A. Ketidakmerataan Pembangunan
A. Ketidakmerataan Pembangunan
Teori ketidakmerataan pembangungan mengakui beragamnya pola
transisi kapitalisme batas luar dan kapitalisme pusat sebagai konsekuensi dari
dampak mode produksi kapitalis dan mekanisme perdagangan pada formasi-formasi
prakapitalis yang menghasilkan, misalnya penghancuran seni kerajinan tanpa
digantikan oleh produksi industri lokal.
Sistem kapitalisme dunia heterogen, terdiri dari formasi pusat yang dominan dan formasi batas luar yang didominasi. Dalam kerangka kerja ini konflik kelas tidak dapat dipandang dalam cakupan sempit berupa entitas nasional melainkan dalam skala dunia
B. Ketidakseimbangan Pembangunan
Sistem kapitalisme dunia heterogen, terdiri dari formasi pusat yang dominan dan formasi batas luar yang didominasi. Dalam kerangka kerja ini konflik kelas tidak dapat dipandang dalam cakupan sempit berupa entitas nasional melainkan dalam skala dunia
B. Ketidakseimbangan Pembangunan
Barry Bluestone menggambarkan dinaminka ekonomi Amerika
Serikat dalam pengertian hukum ketidakseimbangan pembangunan. Sederhananya,
mereka yang mengontrol sumberdaya modal berinvestasi dalam produk, permesinan,
wilayah dan pekerja dimana pendapatan tertinggi dapat diantisipasi. Hasilnya
adalah kesinambungan pertumbuhan dan kemakmuran disektor tertentu yang
berkebalikan dengan stagnasi dan pemiskinan disektor dimana investasi menurun
atau tidak terjadi sama sekali.
Ketidakseimbangan akan tetap ada selama keputusan investasi
swasta mendominasi perencanaan ekonomi dan upaya-upaya negara kapitalis untuk
memperluas perannya dalam ekonomi dapat membawa pada ketidakstabilan politik.
C. Ketergantungan
C. Ketergantungan
Perspektif ketergantungan kontemporer mengungkapkan bentuk
dominasi dan ketergantungan yang berlawanan diantara negara-negara dunia
kapitalis. Negara dependen mungkin berkembang sebagai cerminan sekspansi
negara-negara dominan atau terbelakang sebagai konsekuensi hubungan
ketergantungan mereka. Ilmuwan sosial Brazil Dos Santos membenarkan bahwa
dengan ketergantungan kita mengartikan sebuah situasi dimana ekonomi negara
tertentu terkoondisikan oleh perkembangan dan ekspansi ekonomi lain yang
menjadi tempat bergantung negara-negara tadi
• Klasifikasi-Klasifikasi Teori Ketergantungan
Cardoso menguji kecenderungan dalam literatur
ketergantungan. Pembangunan nasional otonom sebagai tanggapan terhadap luasnya
keyakinan bahwa pembangunan akan terjadi melalui ekspor komoditas atau
investasi asing. Tiga alternatif dihadapi oleh negara terbelakang adalah:
ketergantungan, otonomi dan revolusi.
Becha mengajukan lima konsepsi ketergantungan. Pertama,
untuk membedakan pembangunan dari keterbelakangan lewat analisis pusat dan
batas luar sebagai bagian yang saling bergantung dari suatu sistem kapitalis
mendunia. Kedua, berasal dari dependensitas inilah mampu menemukan pijakan yang
mampu memadukan kekuatan internal dan eksternal dalam suatu interprestasi
pengalaman sebuah negara dependen. Ketiga, menganalisis struktur metropolis
satelit dan kontradiksi internal sistem kapitalis. Keempat, ketergantungan baru
juga dikenal dengan industri teknologi
• Pendekatan Terhadap Teori Ketergantungan
Seluruh pendekatan teori ketergantungan mengasumsikan
sebuah posisi anti imperialis, namun mereka dapat dibedakan dalam kategori non
marxis dan marxis.
1. Desarrolista, strukturalis, otonomi pembangunan nasional
Berabad-abad lamanya negar-negara dominan telah mencampuri urusan internal negara lain. Pembentukan institusi keuangan internasional membantu meyakinkan hegemoni negara dominan atas negara dependen dan pembentukan program bantuan seperti Allieance for Progress bertindak sebagai penyamar strategi lama dalam melayani kapitalisme Amerika Serikat.
Sejak masa kolonial Amerika Latin bergantung pada eksport bahan mentah dan komoditas pertanian dalam mengejar pembangunan, namun strategi desarrllo atau pembangunan kearah luar ini digerogoti oleh menurunnya pendapatan ekspor selama depresi tahun 1930-an. Dibawah Ecla strategi berubah menjadi desarrollo kearah dalam. Strategi baru ini didalihkan pada pencapaian otonomi nasional melalui kontrol negara dan perencanaan ekonomi politik dibawah kaum terpelajar borjuis kecil dan borjuis industri.
1. Desarrolista, strukturalis, otonomi pembangunan nasional
Berabad-abad lamanya negar-negara dominan telah mencampuri urusan internal negara lain. Pembentukan institusi keuangan internasional membantu meyakinkan hegemoni negara dominan atas negara dependen dan pembentukan program bantuan seperti Allieance for Progress bertindak sebagai penyamar strategi lama dalam melayani kapitalisme Amerika Serikat.
Sejak masa kolonial Amerika Latin bergantung pada eksport bahan mentah dan komoditas pertanian dalam mengejar pembangunan, namun strategi desarrllo atau pembangunan kearah luar ini digerogoti oleh menurunnya pendapatan ekspor selama depresi tahun 1930-an. Dibawah Ecla strategi berubah menjadi desarrollo kearah dalam. Strategi baru ini didalihkan pada pencapaian otonomi nasional melalui kontrol negara dan perencanaan ekonomi politik dibawah kaum terpelajar borjuis kecil dan borjuis industri.
2. Kolonialisme Internal
Sunkel menyinggung polarisasi didalam negara-negara
mengingatkan pada teori kolonialisme internal yang diajukan sosiolog Meksiko,
Pablo Gonzales cassanova. Kondisi kelonialisme tradisional yang sama menurutnya
diketemukan secara internal sekarang dimana kondisi ini termasuk monopoli dan
ketergantungan komunitas terisolasi, menciptakan deformasi ekonomi lokal dan
dekapitalisasi, hubungan produksi dan kontrol sosial serta standar hidup dan
budaya .
3. Kutub-Kutub Pembangunan
3. Kutub-Kutub Pembangunan
Sebuah turunan dari kolonialisme internal adalah
kutub-kutub pembangunan yang pertama kalinya diajukan oleh Perancis Francois
Perroux (1968). Teori ini berasumsi bahwa ekonomi terbelakang dicirikan oleh
kurangnya infrastruktur transportasi dan komunikasi ganda dengan wilayah maju
hadir diantara wilayah subsistem dan oleh ketergantungan terhadap
keputusan-keputusan eksternal yang berhubungan dengan produksi barang-barang
primer.
4. Pembangungan Kapitalis
4. Pembangungan Kapitalis
Fernando Henrique Cardoso menyatakan gagasan bahwa
kapitalisme mendorong keterbelakangan. Sebaliknya, ia berpendapat bahwa
pembangunan kapitalis dapat terjadi dalam situasi dependen. Ia percaya bahwa
pembangunan kapitalis dependen telah menjadi bentuk baru dari ekspansi
monopolistik di dunia ketiga. Oleh sebab itu pembangunan berlangsung dalam
ketergantungan baru.
5. Kapitalisme Monopoli
5. Kapitalisme Monopoli
Baran dan sweezy beralih pada pembangkitan dan penyerapan
surplus di bawah kapitalisme monopoli. Surplus adalah perbedaan antara apa yang
dihasilkan suatu masyarakat dengan biaya memproduksinya. Perhatian terhadap
surplus mereka percayai memungkinkan sebuah analisis yang menghubungkan basis
masyarakat dengan suprastruktur ideologi.
6. Subimperialisme
6. Subimperialisme
Pendekatan ketergantungan ini hendaknya tidak melewatkan
gagasan subimperialisme Ray Mauro marini yang mempengaruhi pembangunan
kapasitas Brazil. Ia mencirikan kapitalisme Brazil sebagai siprekslitatif,
dengan pesatnya akumulasi modal yang menguntungkan para pemilik proses produksi
dan bertambahnya massa berkemiskinan absolut.
7. Pembangunan Keterbelakangan Kapitalis
Tulisan awal Andre Gader Frank (1966) memberikan suatu
landasan lain bagi teori ketergantungan. Frank menekankan monopoli komersial
ketimbang feodalisme dan bentuk prakapitalis sebagai cara ekonomi metropolis
nasional dan regional mengeksploitasi dan menarik surplus satelit-satelit
ekonominya. Dengan demikian kapitalisme skala dunia mendorong pembangunan
metropole dengan tanggungan satelit terbelakang dan dependen.
8. Ketergantungan Baru
8. Ketergantungan Baru
Dos Santos memberikan garis besar tipe ketergantungan.
Ketergantungan kolonial mencirikan hubungan antara negara Eropa dengan
koloninya dimana monopoli perdaganngan dilengkapi oleh monopoli tanah,
Pertambangan dan tenaga kerja dinegara koloni. Ketergantungan industri keuangan
mewujudkan dirinya dipenghujung abad kesembilanbelas dengan disatu sisi
didominsai oleh pusat hegemoni dan disisi lain investasi modal koloni batas
luar untuk memperoleh bahan mentah dan produksi pertanian yang pada giirannya
akan dikonsumsi oleh pusat.
Teori ini memahami pembangunan industri bergantung pada
ekspor yang mendatangkan mata uang untuk membeli barang-barang modal impor.
Ekspor biasanya terikat dengan sektor ekonomi tradisional yang dikontrol kaum
borjuis pemilik tanah dan pada gilirannya terkait dengan modal asing.
Teori ketergantungan baru mencoba menunjukkan bahwa huungan
negara dependen dengan negara dominan tidak dapat diubah dengan adanya
perubahan dalam sruktur internal dan hubungan eksternalnya. Selanjutnya
struktur ketergantungan bertambah membawa negara dependen pada keterbelakangan
dan memperburuk permasalahan masyarakat ketika negara tersebut mengikuti suatu
struktur dan internasional yang dipengaruhi secara kuat oleh peran perusahaan
multinasional maupun pasar komoditas dan modal internasional.
IMPERIALISME
Beragam interprestasi membayangi teori imperialisme yang definitive. Jonah Raskin (1971) memperbandingkan inti perspektif imperialisme liberal dan radikal sebagaimana tercermin dalam tulisan kontemporer. Dunia imperialisme hadir dengan mendobrak dinding tulisan abad kesembilan belas. Teori imperialisme umumnya berhubungan dengan kegiatan negara dominan di dunia.
George Lichteim mengambarkan kekaisaran atau imperialisme
sebagai hubungan suatu kekuatan penguasa atau pengontrol dengan mereka yang
dibawah dominasinya, ia percaya bahwa dominasi dan penaklukkan merupakan elemen
imperialisme. Hilangnya kedaulatan atau otonomi menyiratkan bahwa negara berada
dibawah dominasi imperial yang dapat terjadi melalui intervensi langsung dan
terbuka dari suatu negara kedalam urusan negara lain melalui keuntungan
diplomatik atau perjanjian dengan melalui cara ekonomi. Lichtheim menekankan
bahwa kebanyakan teori imperialisme adalah rapuh.
Ada dua pendekatan yang mengasumsikan minculnya
imperialisme. Pertam, yang berkonsepsi Marxis yang berpendapat bahwa
imperialisme merupakan cerminan meluasnya kapitalisme yang diperlukan akibat
kontradiksi dalam mode produksi kapitalis. Yang kedua merupakan dorongan
liberal berpendapat jika ketidakmerataan adalah akibat dari sistem kapitalis
dapat seketika diatur
Berikut ilmuwan-ilmuwan yang bersandar pada dua pendekatan
besar tersebut:
A. Hobson
A. Hobson
Hobson percaya bahwa seandainya terjadi peningkatan
konsumsi domestik maka tidak akan terdapat akses menyangkut barang-barang
ataupun modal. Konsumsi domestik yang rendah sebagai penyebab imperialism
B. Kautsky
Kautsky percaya kelas akan berkonflik dengan kapitalisme
dan kapitalisme sendiri akan sirna lewat proses damai. Kautsky membayangkan
imperialisme dimana mungkin terdapat eksploitasi kolektif dunia oleh keuangan
internasional. Kepentingan kelas kapitalis secara utuh berkonflik dengan
kepentingan modal suatu minoritas dalam kapitalisme yang mengandalkan cara-cara
militer untuk mendukung upaya-upaya ekspansionis mereka. Dengan demikian modal
keuangan bersatu secara internasional dapat membawa pada suatu resolusi damai
atas konflik nyata potensial yang ditimbulkan oleh persaingan modal keuangan
internasional. Dengan demikinan kapitalisme seharusnya dapat hadir tanpa
imperialisme.
B. Schumpeter
Shumpeter menguji tipe-tipe imperialisme merentang dari
kekaisaran kuno sehingga pengalaman modern yang diakarkan pada ekonomi
prakapitalis. Secara historis imperialisme adalah irasional, satu pencerminan
kebutuhan orang-orang yang ingin bertahan dan satu anggapan terhadap
kepentingan sosial dan ekonomi dari kelas-kelas penguasa dan individu-individu.
Imperialisme tumbuh dari kondisi masa lalu bukannya masa sekarang. Ia berasal
dari zaman prakapitalis sehingga akan menghilang dalam era kapitalisme rasional
dan progresif.
C. Luxemburg dan Bukharin
Rosa Luxemburg memperluas sebuah teori imperialisme. Inti
kepedulian adalah pengujian penetrasi modal kedalam ekonomi primitif. Ia
membedakan tiga fase akumulasi modal. Pertama, melibatkan perjuangan modal
dengan ekonomi alami di wilayah dimana terdapat komunitas petani dan kepemilikan
tanah secara bersama atau sistem feodal, atau juga suatu organisasi ekonomi
yang berorientasi pada permintaan internal dimana hanya terdapat sedikit
surplus atau permintaan barang-barang luar negeri.
Luxemburg memandang imperialisme sebagai konversi surplus menjadi modal yang diketemukan dimanapun dalam ekonomi dunia dan tidak membatasi akumulasinya pada masyarakat kapitalis terisolasi.
Luxemburg memandang imperialisme sebagai konversi surplus menjadi modal yang diketemukan dimanapun dalam ekonomi dunia dan tidak membatasi akumulasinya pada masyarakat kapitalis terisolasi.
Sementara itu Nikolai Bukhrain memandang bahwa dunia
terdiri dari sebuah hubungan sistem produksi dan hubungan sistem produksi dan
hubungan pertukaran dalam skala dunia.
D. Lenin
D. Lenin
Teori Lenin tantang imperialisme sebagai tahap tertinggi
kapitalisme didasarkan pada sebuah analisis seksama atas beberapa ciri ekonomi
utama yaitu konsentrasi produksi yang pesat dalam monopoli industri besar.
Modal monopoli industri dan bank berpadu menjadi modal keuangan .
Dalam menjelaskan modal keuangan Lenin mendefinisikan kapitalisme sebagai produksi komunitas pada tahap perkembangan tertingginya dimana kekuatan tenaga kerja sendiri menjadi sebuah komoditas. Dibawah kapitalisme baru dicirikan oleh monopoli. Monopoli merupakan salah satu sifat lain imperialisme.
Dalam menjelaskan modal keuangan Lenin mendefinisikan kapitalisme sebagai produksi komunitas pada tahap perkembangan tertingginya dimana kekuatan tenaga kerja sendiri menjadi sebuah komoditas. Dibawah kapitalisme baru dicirikan oleh monopoli. Monopoli merupakan salah satu sifat lain imperialisme.
Bagi Lenin imperialisme adalah kapitalisme monopoli. Ini
menentukan letak dirinya dalam sejarah karena monopoli tumbuh dari lahan
persaingan bebas adalah transisi dari sistem kapitalis menjadi tatanan sosio
ekonomi yhang lebih tinggi. Ia mengidentifikasikan empat perwujudan kapitalisme
monopoli ini: Pertama, formasi asosiasi, kartel, sindikasi dan badan perwalian
kapitalis ketika monopoli merebak dari konsentrasi produksi. Kedua, kebangkitan
bank sebagai pemegang monopoli keuangan menghasilkan suatu oligarki keuangan
yang menebarkan jarring hubungan ketergantungan tertutup keseluruh institusi
ekonomi dan politik masyarkat borjuis tanpa terkecuali. Keempat pembagian dunia
kolonial menjadi belahan pengaruh sebuah pencerminan perjuangan modal keuangan
demi bahan mentah dan ekspor modal.
-------------------------------------------
(18+) ane mau share video panas terbaru klik DISINI tunggu 5 detik terus klik skip add alamat menonton.
---------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment