Monday, August 12, 2013

perairan darat dan laut


  -------------------------------------------

(18+) ane mau share video panas terbaru klik DISINI tunggu 5 detik terus klik skip add alamat menonton.

---------------------------------------------------

PERAIRAN DARAT (HIDROSFER, DANAU, RAWA dan AIR TANAH)
Hidrosfer
Memang bumi tempat tinggal kita ini merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya yang
sebagian besar permukaannya tertutup oleh air. Hampir tiga perempat permukaan bumi tertutup oleh air, baik air yang ada di darat maupun yang ada di laut. Lapisan air yang menutupi permuka an bumi kita ini disebut hidrosfer. Nah sekali lagi Anda ingat yang dimaksud dengan hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukaan bumi. Lapisan air yang menutupi permukaan bumi membentuk samudera, laut, rawa, danau, sungai, tumpukan es, awan, uap dan lain-lain. Air yang terdapat di permukaan bumi dapat berbentuk padat (seperti es, gletser), berbentuk air (seperti air sungai, air danau, air  ( laut), dan berbentuk gas (seperti awan dan uap di udara/atmosfer). Perlu juga Anda ketahui bahwa jumlah air di bumi ini tetap, akibat adanya sinar matahari terjadi siklus
(daur) air. Proses terjadinya siklus air dapat Anda pelajari melalui uraian berikut:
a. Siklus air kecil
Karena terjadi pemanasan oleh sinar matahari, air di laut/lautan menguap, membubung di udara. Di udara uap air mengalami penurunan suhu karena perbedaan ketinggian (setiap naik 100 meter suhu udara turun 0,5°C). Dengan demikian semakin ke atas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi proses kondensasi (pengembunan).Penguapan Hujan Awan Uap air berubah men jadi butir-butir air terkumpul menjadi awan atau mendung dan akhirnya jatuh ke permukaan laut /lautan sebagai hujan.
b. Siklus air sedang
Uap air yang berasal dari laut / lautan di tiup angin bergerak sampai di atas daratan bergabung dengan uap air yang berasal dari sungai, danau, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya. Setelah mencapai ketinggian tertentu uap air berkondensasi membentuk butir-butir air  terkumpul
menjadi awan dan jatuh di atas daratan sebagai hujan. Air hujan yang jatuh di daratan mengalir kembali ke laut melalui sungai, permukaan tanah dan melalui resapan di dalam tanah.
c. Siklus air besar
Uap air yang berasal dari lautan setelah sampai di atas daratan karena dibawa angin bergabung dengan uap air yang berasal dari danau,sungai, awa, tumbuh-tumbuhan dan benda benda lain.. Uap yang telah bergabung tersebut tidak saja berkondensasi bahkan membeku, menjadi  awan  yang terdiri dari kristal-kristal es. Kristal-kriatal es turun ke daratan sebagai salju, salju men cair  dan mengalir sebagai gletser kemudian akhirnya kembali lagi ke laut.
Holtzman memberikan gambaran siklus air secara keseluruhan sebagai berikut: akibat pemanas an oleh sinar matahari air yang ada di laut, sungai, danau, rawa dan benda-benda lainnya meng uap membubung ke angkasa. Setelah mencapai ketinggian tertentu (karena pengaruh suhu) uap air berubah  menjadi awan atau titik-titik air. Awan turun ke permukaan bumi berupa hujan. Sebagian air hujan turun di permukaan laut dan sebagian lainnya turun di atas daratan. Air hujan yang turun di darat sebagian disimpan menjadi air tanah dan sebagian lagi mengalir kembali ke laut melalui sungai.
2. Pengertian Perairan Darat, Jenis dan Persebarannya.
Sekarang coba perhatikan air sumur, air pompa, air sungai, air empang, air danau, air rawa yang ada di sekitar rumah Anda. Air-air tersebut termasuk dalam bentang perairan darat.  Perairan darat adalah semua bentuk perairan yang terdapat di darat. Bentuk perairan yang terdapat di darat meliputi, mata air, air yang mengalir di permukaan bergerak menuju ke daerah-daerah yang lebih rendah membentuk sungai, danau, rawa dan lain-lain yang memiliki suatu pola aliran yang dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS). Dari penjelasan di atas tentunya Anda paham bukan, bahwa air sumur, air sungai, rawa, danau, empang dan sejenisnya termasuk jenis perairan darat.
Tata air yang berada di wilayah daratan tersebut dipelajari oleh suatu ilmu yang disebut hidrologi.
a. Danau
Air yang mengisi danau biasanya air tawar, contohnya Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Poso di Sulawesi Tengah, dan Riam Kanan di Kalimantan Selatan. Selain air tawar ada juga danau yang airnya asin (memiliki kadar garam tinggi) seperti Danau Kaspia, Danau Laut Mati, Danau Laut Aral, Great Salt dan lain-lain. Mengapa ada danau yang airnya asin? Hal ini terjadi karena di danau terjadi penguapan yang sangat tinggi. Di samping itu air yang masuk ke danau tersebut biasanya tidak berpelepasan atau tidak mengalir lagi ke tempat lain.
Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu danau: Tektonik, Vulkanik, Tektono-Vulkanik, Karst, Glasial dan Waduk atau
Bendungan.
1) Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Danau jenis ini contohnya danau Poso, danau Tempe, danau Tondano, dan danau Towuti di Sulawesi. Danau Singkarak, danau Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.
2) Danau Vulkanik atau danau Kawah, yaitu danau yang terdapat pada kawah lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau.
Contoh danau jenis ini ialah danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, danau gunung Lamongan di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau Kerinci di Sumatera Barat serta Kawah gunung Kelud.
3) Danau Tektono-Vulkanik, yaitu danau yang terjadi akibat proses gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian tanah / batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk cekungan. Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Contoh danau jenis ini adalah danau Toba di Sumatera Utara.
4) Danau Karst. Danau jenis ini disebut juga Doline, yaitu danau yang terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi mem bentuk cekungan dan cekungan terisi air sehingga terbentuklah danau.
5) Danau Glasial, danau yang terjadi karena adanya erosi gletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau. Contoh danau jenis ini terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada yaitu danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.
6) Waduk atau Bendungan, adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh danau jenis ini misalnya Saguling, Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan dan Riam Kiri di Kalimantan Selatan, Rawa Pening, Kedung Ombo dan Gajah Mungkur di Jawa Tengah.
b. Rawa
Pernahkah Anda melihat/menyaksikan rawa, atau barangkali di sekitar tempat tinggal Anda terdapat rawa. Daerah rawa banyak kita temukan di pantai timur pulau Sumatera dan pantai selatan pulau Kalimantan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa: Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang selalu tergenang air. Air yang menggenangi rawa bisa berupa air hujan, air sungai maupun dari sumber mata air tanah.
Ada dua jenis rawa yaitu:
1) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan
2) Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.
Rawa jenis pertama tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu tergenang. Sedang kan rawa jenis kedua memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti. Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi tanaman   dan tidak dapat dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,5.
2) Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuhtumbuhan)
yang hidup.
3) Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal.
Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang sebaliknya yaitu:
1) Airnya tidak terlalu asam.
2) Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan rawa seperti eceng gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
3) Dapat diolah menjadi lahan pertanian.
Keberadaan rawa banyak manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat rawa bagi kehidupan kita antara lain:
1) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding dan lain-lain,
2) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
3) Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan
4) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
Rawa merupakan salah satu ekosistem perairan darat yang harus kita jaga kelestariannya. Untuk menjaga kelestarian rawa dapat ditempuh beberapa cara antara lain:
1) Tidak sembarangan menebangi pohon-pohon atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di rawa.
1) Tidak membuang limbah ke rawa, karena dapat membahayakan kehidupan organisme di dalamnya.
c. Air Tanah
Pernahkah Anda perhatikan air yang Anda minum setiap hari, dari manakah air tersebut di peroleh ? Kalau jawaban Anda dari air tanah, maka jawaban Anda betul. Di sekitar kita (di permukaan tanah), dapat kita saksikan adanya air sumur, sungai, danau, rawa dan lain-lain. Sebenarnya di bawah permukaan tanah terdapat kumpulan air yang mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan. Kumpulan air inilah yang disebut air tanah. Jadi benar jika Anda mengatakan bahwa air yang kita minum serta kita gunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari adalah air tanah. Pengambilan air tanah dapat dilakukan dengan menimba, memompa atau
mengalirkan air dari sebuah mata air. Dimanakah air tanah berada? Air tanah berada pada pori-pori dan celah-celah batuan. Kalau Anda memperhatikan permukaan air sumur, maka akan Anda lihat bahwa dalamnya permukaan air sumur di berbagai tempat tidak sama. Ada daerah tertentu misalnya di daerah pantai atau di pinggir sungai, mungkin cukup menggali 2 meter kita telah memperoleh air tanah, tetapi di daerah gunung mungkin kita perlu menggali hingga kedalaman nya mencapai 10 atau 15 meter untuk memperoleh air tanah. Perbedaan ini disebabkan oleh per bedaan topografi. Perbedaan jenis tanah juga mempengaruhi kedalaman permukaan air tanah. Contohnya di daerah gurun kedalamannya bisa mencapai 50 meter atau lebih, sehingga jarang tumbuh-tumbuhan yang hidup di situ karena akar tumbuhan tidak mampu menjangkau permukaan air. Penyebab lainnya adalah faktor musim. Pada musim kemarau permukaan air tanah akan lebih dalam jika dibandingkan pada musim penghujan.
Ada bermacam-macam jenis air tanah.
1) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air tanah dalam.
a) Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan tanah / batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumursumur, sungai, danau dan rawa termasuk jenis ini.
b) Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/ batuan yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan salah satu contoh sumur yang airnya berasal dari air tanah dalam.
2) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
a) Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah ber asal dari hujan dan pencairan salju.
b) Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (yaitu air tanah yang ter simp an di dalam batuan sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.
Ada 4 wilayah air tanah yaitu:
1) Wilayah yang masih terpengaruh udara. Pada bagian teratas dari permukaan bumi terdapat lapisan tanah yang mengandung air. Karena pengaruh gaya berat (gravitasi), air di wilayah ini akan bebas bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang kelangsungan hidupnya.
2) Wilayah jenuh air. Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman sumur. Kedalaman wilayah ini tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.
3) Wilayah kapiler udara. Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah terpengaruh udara dengan wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan naik) dari wilayah jenuh air.
4) Wilayah air dalam. Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah tanah/batuan yang tidak tembus air.
SUNGAI, DAERAH ALIRAN SUNGAI dan PEMANFAATAN PERAIRAN DARAT
1. Sungai dan Jenis-jenisnya
Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah di sekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai yang lain.
Sungai merupakan tempat mengalirnya air tawar. Air yang mengalir lewat sungai bisa berasal
dari air hujan, bisa berasal dari mata air atau bisa juga berasal dari es yang mengalir (Gletser). Ke mana air itu mengalir? Air mengalir bisa ke laut, ke danau, ke rawa, ke sungai lain dan bisa juga ke sawah-sawah.
Ada bermacam-macam jenis sungai. Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran.
1) Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata air. Contohnya adalah sungai-sungai yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
2) Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es.Contoh sungai yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan tidak ada, namun pada bagian hulu sungai Gangga di India (yang berhulu di Peg.Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen) dapat  dikatakan sebagai contoh jenis sungai ini.
3) Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).
Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai per manen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral.
  1. Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di  Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
  1. Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
  1. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
  1. Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai insekuen.
a. Sungai Konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.
b. Sungai Subsekuen atau strike valley adalah sungai yang aliran airnya mengikut strike batuan.
c. Sungai Obsekuen, adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen.
d. Sungai Resekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arahkemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.
e. Sungai Insekuen, adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litolo mau pun struktur geologi.
Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden dan sungai sungai superposed.
  1. Sungai Anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walau pun ada struktur geologi (batuan) yang melintang.Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang merintanginya.
  1. Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing
oleh lapisan batuan yang menutupinya.
Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6 macam yaitu radial, dendritik, trellis , rektanguler , dan pinate :
  1. Radial atau menjari, jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu:
  • Radial sentrifugal, adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang berbentuk kerucut.
  • Radial sentripetal, adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat di daerah basin (cekungan).
  1. Dendritik, adalah pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya seperti pohon, di mana sungai   induk memperoleh aliran dari anak sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah datar atau  daerah dataran pantai.
  1. Trellis, adalah pola aliran yang menyirip seperti daun.
  1. Rektangular, adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90°.
.
  1. Pinate, adalah pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip.
  1. Anular, adalah pola aliran sungai yang membentuk lingkaran.
2. Bagian-bagian Sungai dan Ciri-cirinya
Bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan menjadi tiga, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.
  1. Bagian Hulu Bagian hulu memiliki ciri-ciri: arusnya deras, daya erosinya besar, arah  Erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal. Palung sungai berbentuk V dan lerengnya  cembung (convecs), kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram dan tidak terjadi  pengendapan.
  1. Bagian Tengah Bagian tengah mempunyai ciri-ciri: arusnya tidak begitu deras, daya
erosinya mulai berkurang, arah erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal da horizonal )
palung sungai berbentuk U (konkaf), mulai terjadi pengendapan (sedimentasi)
dan sering terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180° atau lebih.
  1. Bagian Hilir Bagian hilir memiliki ciri-ciri: arusnya tenang, daya erosi kecil dengan arah
ke samping (horizontal), banyak terjadi pengendapan, di bagian muara kadang-kadang
terjadi delta serta palungnya lebar.
3. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai sering disebut dengan Drainage Area, atau Rivers basin atau Watershed.
DAS adalah daerah yang berada di sekitar sungai, apabila terjadi turun hujan di daerah tersebut, airnya mengalir ke sungai yang bersangkutan.
Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa DAS merupakan daerah di sekitar sungai tempat air hujan tertampung dan tempat di mana air hujan dialirkan ke sungai tersebut. DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus
  1. DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya tampung air yang besar.
Sungai dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi hujan deras.
  1. DAS kurus, yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya kecil. Sungai
dengan DAS semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi
hujan lebat.
Sebagai tempat penampungan air hujan DAS harus kita jaga kelestariannya. Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS sebagai tempat pemukiman atau keperluan lainnya.
Kerusakan DAS dapat terlihat dari adanya tanda-tanda yang berupa:
  1. Lingkungan DAS semakin bertambah gundul, dan
  2. Di sekitar DAS menjadi tempat pemukiman penduduk yang padat.
Selain itu gejala alam yang akan terjadi bila DAS rusak adalah:
  1. air sungai meluap, sering terjadi banjir,
  2. akan terbentuk delta sungai, dan
  3. dataran pantai (tempat bermuaranya sungai) bertambah luas.
4. Pemanfaatan Perairan Darat
Perairan darat antara lain dapat kita manfaatkan untuk kepentingan sumber air minum,
sumber tenaga, irigasi, perikanan darat, transportasi, bahan baku industri, rekreasi dan
olahraga air.
  1. Air Minum Air yang kita minum sehari-hari baik yang berasal dari air sumur, air PAM, air danau atau sungai dan lain-lain merupakan bagian dari perairan darat.
  2. Sumber tenaga (energy) Perairan darat dapat kita manfaatkan sebagai sumber tenaga, misalnya untuk pembangkit listrik tenaga air dan sebagai sarana transportasi.
  3. Irigasi Perairan darat dapat kita manfaatkan sebagai sarana irigasi. Dengan demikian kita dapat melakukan berbagai usaha pertanian dan perkebunan.
  4. Perikanan Darat Berbagai usaha produksi perikanan darat (seperti ikan mas, lele, belut, nila dan lainlain) dapat kita jalankan berkat adanya sistem perairan darat. Majunya usaha perikanan darat di samping meningkatkan penghasilan juga meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
  5. Sarana Transportasi Sistem perairan darat dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Contohnya banyak sungai-sungai di pulau Kalimantan dan Sumatera yang dimanfaatkan sebagai sarana transportasi.
  6. Bahan baku industri Pemanfaatan air sebagai bahan baku industri misalnya dalam memproduksi listrik tenaga air. Contoh lainnya PT. Inalum di Sumatera Utara memanfaatkan air sungai Asahan dalam proses produksi aluminiumnya.
  7. Rekreasi Waduk-waduk, rawa, danau ataupun sumber-sumber air panas merupakan tempat yang dapat kita jadikan sebagai sarana rekreasi yang menarik.
  8. Olah raga air Sistem perairan darat dapat dimanfaatkan sebagai sarana olah raga seperti renang, selam, kano dan lain-lain.
PERAIRAN LAUT (JENIS LAUT, KEDALAMAN LAUT, GERAKAN AIR LAUT dan MINERAL LAUT)
1. Jenis Laut
Ada beberapa jenis laut, menurut cara terjadinya kita mengenal adanya laut Transgresi,
laut Ingresi dan laut Regresi.
  1. Laut Transgresi (laut yang meluas), terjadi karena adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan yang rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjadi pada zaman es. Contoh laut jenis ini adalah laut Jawa, laut Arafuru dan laut Utara.
  1. Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar laut. Oleh karena itu laut ini juga sering disebut laut tanah turun. Penurunan tanah di dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut atau trog adalah penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang. Contohnya palung Mindanau yang dalamnya 1.085 m, palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, palung Jepang yang dalamnya 9.433 m serta palung Mariana yang dalamnya 10.683 m (terdalam di dunia).
  1. Laut Regresi, adalah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh sungaisungai yang bermuara di laut tersebut. Penyempitan laut banyak terjadi di pantai utara pulau Jawa.
Menurut letaknya, laut dibedakan menjadi tiga yaitu laut tepi, laut pertengahan dan laut
pedalaman.
a. Laut tepi (laut pinggir), adalah laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan seolaholah
terpisah dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah. Contohnya
laut Cina Selatan dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan kepulauan Filipina.
b. Laut pertengahan, adalah laut yang terletak di antara benua-benua. Lautnya dalam
dan mempunyai gugusan pulau-pulau. Contohnya laut Tengah di antara benua Afrika-
Asia dan Eropa, laut Es Utara di antara benua Asia dengan Amerika dan lain-lain.
c. Laut pedalaman, adalah laut-laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contohnya laut Kaspia, laut Hitam dan laut Mati. Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu: zona Lithoral, zona Neritic, zona Bathyal dan zona Abysal.
  1. Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering juga disebut wilayah pasang-surut.
  1. Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Contohnya laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka dan laut-laut di sekitar kepulauan Riau.
  1. Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 m hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di wilayah Neritic.
  1. Zone Abyssal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman di atas 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Jenis hewan yang dapat hidup di wilayah ini sangat terbatas.
2. Cara Mengukur Kedalaman Laut
Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk mengukur kedalaman laut yaitu dengan menggunakan teknik bandul timah hitam (dradloading) dan teknik Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading.
a. Teknik Bandul Timah Hitam (dradloading) Teknik ini ditempuh dengan menggunakan tali panjang yang ujungnya diikat dengan bandul timah sebagai pemberat. Dari sebuah kapal tali diturunkan hingga bandul menyentuh dasar laut. Selanjutnya panjang tali diukur dan itulah kedalaman laut. Cara ini sebenarnya tidak begitu tepat karena tali tidak bisa tegak lurus akibat pengaruh arus laut. Di samping itu kadang-kadang bandul tidak sampai ke dasar laut karena tersangkut karang. Cara ini juga memerlukan waktu lama. Namun demikian cara ini memiliki kelebihan yaitu dapat mengetahui jenis batuan di dasar laut, suhu dan juga mengetahui apakah di dasar laut masih terdapat organisme yang bisa hidup.
b. Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading Penggunaan teknik ini didasarkan pada hukum fisika tentang perambatan dan peantulan bunyi dalam air. Isyarat bunyi yang dikeluarkan dari sebuah peralatan yang dipasang di dasar kapal memiliki kecepatan merambat rata-rata 1600 meter per detik sampai membentur dasar laut. Setelah membentur dasar laut bunyi dipantulkan dalam bentuk gema dan ditangkap melalui sebuah peralatan yang juga dipasang di dasar kapal. Jarak waktu yang diperlukan untuk perambatan dan pemantulan dapat diterjemahkan sebagai kedalaman laut. Cara ini dianggap lebih praktis, cepat dan akurat. Namun kita tidak dapat memperoleh informasi tentang suhu, jenis batuan dan tanda-tanda kehidupan di dasar laut. Rumus untuk mencari kedalaman laut melalui teknik gema duga adalah sebagai berikut: : d = x V x t 1 di mana d = kedalaman laut, V = kecepatan suara dalam laut dan t = waktu Jadi misalnya diketahui waktu yang diperlukan untuk perambatan bolak-balik (t) ada 4 detik dan kecepatan suara dalam laut (V) = 1600 m/detik, maka kedalaman laut dapat dihitung sebagai berikut: d = 12 x 1600 m x 4 d = 1
2 x 6400 m = 3200   Jadi kedalaman laut adalah 3200 m.
3. Gerakan Air Laut
Ada tiga hal yang akan kita bahas sehubungan dengan gerakan air laut ini yaitu arus laut, gelombang laut dan pasang surut air laut.
a. Arus Laut Arus laut atau sea current adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal maupun secara horizontal Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang ber gerak di bawah permukaan laut. Menurutsuhu nya kita meng enal adanya arus panas dan arus dingin. Arus panas adalah arus yang bila suhu nya lebih panas dari daerah yang dilalui. Sedang kan arus dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin dari daerah yang dilaluinya.
b. Gelombang Laut Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut sebagai berikut: Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang geraknya akan terbentuk gelombang. Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain:
Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin.
Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi hempasan dan pecah. Air yang pecah itu akan terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang.
Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/ pergeseran kulit bumi di dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan sering disebut dengan gelombang “tsunami”. Contohnya ketika gunung Krakatau meletus pada tahun 1883, menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang banyak menimbulkan banyak kerugian.
dapat dikatakan arus merupakan derasnya aliran air laut, baik aliran naik turun (vertikal) maupun aliran mendatar (horizontal). Sedangkan gelombang merupakan gerakan naik turunnya air laut. Tititk tertinggi pada gerakan naik disebut puncak gelombang sedangkan titik terendah pada gerak an menurun disebut lembah gelombang.
c. Pasang Surut (Ocean Tide)
Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada hukum Newton yang berbunyi:      Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yang berbanding terbalik dengan pangkat dua jaraknya. Berdasarkan hukum tersebut berarti makin besar/jauh jaraknya makin kecil daya tariknya. Karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada ke jarak bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh bulan. Ada dua macam pasang surut.
1) Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut tertinggi (besar). Pasang besar terjadi pada tanggal 1 (berdasarkan kalender bulan) dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama). Pada kedua tanggal tersebut posisi Bumi – Bulan – Matahari berada satu garis (konjungsi) sehingga kekuatan gaya tarik bulan dan matahari berkumpul menjadi satu menarik permukaan bumi. Permukaan bumi yang menghadap ke bulan mengalami pasang naik besar. Sedangkan permukaan bumi yang tidak menghadap ke bulan mengalami pasang surut besar.
2) Pasang Perbani, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan psang surut terendah (kecil). Pasang kecil terjadi pada tanggal 7 dan 21 kalender bulan. Pada kedua tanggal tersebut posisi M a t a h a r i – B u l a n –  B u m i membentuk sudut 90°. Gaya tarik Bulan dan Matahari terhadap Bumi berlawanan arah sehingga kekuatannya menjadi berkurang (saling melemahkan) dan terjadilah pasang terendah (rendah).Terjadinya peristiwa pasang surut permukaan air laut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, antara lain: untuk kepentingan penelitian, usaha pertambakan, kepentingan militer misalnya untuk mengatur pendaratan pasukan katak, sumber energi listrik, usaha pertanian lahan pasang surut.
4. Pemanfaatan Gerakan Air Laut dalam Kehidupan
Jika Anda sedang di tepi pantai atau sedang berlayar, amatilah air laut, di sana Anda akan melihat bahwa air laut tidaklah diam. Banyak hal yang mempengaruhi gerakan air laut, salah satu di antaranya yang paling penting adalah gerakan angin. Air akan bergerak sesuai arah angin. Gerakan air laut sebenarnya salah satu anugerah yang dapat kita manfaatkan. Dalam kehidupan kita gerakan air laut antara lain dapat dimanfaatkan untuk keperluan pelayaran, perikanan, energi (pembangkit tenaga listrik), pertanian laut dan pariwisata.
c. Pelayaran Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan dalam bidang pelayaran terutama kapal/perahu yang menggunakan layar. Kapal besar sekalipun pada prinsipnya dalam perjalanan pelayarannya tidak mau berbenturan dengan ombak maupun arus sehingga informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan.
d. Perikanan Gerakan air laut berpengaruh pada gerakan plankton (fitoplankton). Tempat-tempat yang banyak planktonnya biasanya di situ banyak berkumpul ikan. Oleh karena itu bagi para nelayan, informasi tentang gerakan air laut dapat dimanfaatkan untuk mendetek si tempat-tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan.
e. Energi (pembangkit tenaga listrik) Belanda dan Perancis merupakan contoh negara yang telah memanfaatkan gerakan air laut sebagai sumber energi (yaitu sebagai pembangkit tenaga listrik). Sedangkan di Indonesia hal ini masih dalam tahap uji coba. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan pemerintah Belanda kini sedang melakukan uji coba membangun proyek pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan gerakan air laut di selat Bali.
f. Pertanian Laut Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan bagi para petani yang bergerak di bidang pertanian laut. Sebagai contoh para petani yang melakukan usaha di bidang pertanian laut (seperti budidaya rumput laut, budidaya kerang, mutiara dan lainlain), kalau tidak memperhitungkan gerakan air laut, maka hasil pertaniannya akan hanyut terbawa oleh air laut sehingga mengalami gagal panen.
g. Pariwisata Olahraga selancar, dayung, diving, lomba perahu layar dan lain-lain yang banyak memperhitungkan faktor gerakan air laut sangat diminati oleh para wisatawan. Olahraga selancar angin misal nya, memerlukan tempat yang gelombangnya besar.
5. Mineral Perairan Laut dan Pemanfaatannya
Banyak mineral yang terdapat di perairan laut yang dapat kita manfaatkan misalnya garam, kapur minyak bumi, fosfat, kalsium karbonat dan lain-lain.
a. Garam Sebagaimana kita ketahui garam merupakan salah satu mineral yang sangat di butuh kan oleh tubuh kita. Pengambilan garam dilakukan dengan cara mengeringkan air laut.
b. Minyak bumi Selain di darat, minyak bumi juga ditemukan di dasar laut, misalnya ladang minyak di celah Timor, laut Natuna, laut Cina Selatan dan lain-lain.
c. Kapur atau Gamping Batu kapur banyak kita temukan tersebar di dasar laut dangkal. Batu kapur merupakan bahan baku dalam industri semen, alat tulis, gula, gelas dan lain-lain. Selain itu batu kapur juga diperlukan sebagai bahan bangunan.
d. Fosfat Binatang-binatang laut seperti ikan, udang, algae, teripang, kerang, mutiara dan lain -lain yang hidup di terumbu-terumbu karang secara alami akan mengalami siklus biologi. Sisa-sisa kehidupan dari hasil siklus tersebut merupakan bahan fosfat yang sangat diperlukan sebagai bahan dasar industri pupuk.
e. Kalsium karbonat Kalsium karbonat diperlukan sebagai bahan pembuatan potas. Kalsium karbonat diperoleh dari rumput laut
PERAIRAN LAUT (ORGANISME LAUT, PEMANFAATAN PERAIRAN LAUT, PEMBAGIAN WILAYAH PERAIRAN LAUT DI INDONESIA DAN PERMASALAHAN PEMANFAATAN LAUT)
Setelah mempelajari uraian materi dalam kegiatan ini serta mengerjakan tugastugas
yang terdapat di dalamnya diharapkan Anda dapat:
  1. mengelompokkan organisme laut dan pemanfaatannya;
  2. menyebutkan pemanfaatan perairan air laut dalam kehidupan;
  3. menjelaskan pembagian wilayah perairan laut di Indonesia; dan
  4. menjelaskan permasalahan dalam pemanfaatan laut.
1. Organisme Laut dan Pemanfaatannya
Anda tentu masih ingat, pada kegiatan sebelumnya Anda telah mempelajari berbagai mineral perairan laut dan manfaatnya, Organisme laut dan pemanfaatannya. Banyak organisme yang terdapat di laut, namun pada kegiatan ini kita batasi untuk mengupas organisme laut jenis Plankton, Nekton dan Bentos.
a. Plankton
Plankton terdiri dari dua jenis yaitu fitoplankton (golongan tumbuh-tumbuhan) dan zooplankton (golongan hewan).
1) Fitoplankton, adalah tumbuh-tumbuhan air yang berukuran kecil, ia melayanglayang di air dan merupakan organisme laut yang menjadi makanan utama bagi ikan-ikan laut berukuran sedang dan kecil. Ia mampu memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Contoh plankton ini yaitu Alga merah banyak terdapat di Laut Merah, Alga biru banyak terdapat di Laut Tropik, Dinophysis, Navicula dan lain-lain.
2) Zooplankton, adalah sebuah koloni (kelompok) yang terdiri dari berbagai-jenis hewan kecil yang sangat banyak jumlahnya. Contoh zooplankton misalnya Copepoda, Tomopteris, Arrow Wori, Jelly Fish (ubur-ubur) dan Crustace. Di samping menjadi makanan utama ikan, tumpukan bangkai plankton di laut dangkal juga merupakan bahan dasar bagi terbentuknya mineral laut seperti gas dan minyak bumi setelah mengalami proses panjang dalam jangka waktu ribuan bahkan jutaan tahun.
b. Nekton
Nekton adalah hewan-hewan laut yang dapat bergerak sendiri ke sana ke mari seperti ikan-ikan laut, reptil laut, mamalia laut, cumi-cumi dan lain-lain. Nekton merupakan organisme laut yang sangat bermanfaat bagi manusia terutama untuk perbaikan gizi dan peningkatan ekonomi. Tumpukan bangkai nekton merupakan bahan dasar bagi terbentuknya mineral laut seperti gas dan minyak bumi setelah mengalami proses panjang dalam jangka waktu ribuan bahkan jutaan tahun.
c. Bentos
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar laut baik yang menempel pada pasir maupun lumpur. Beberapa contoh bentos antara lain kerang, bulu babi, bintang laut,cambuk laut, terumbu karang dan lain-lain. Tubuh bentos banyak mengandung mineral kapur. Batu-batu karang yang biasa kita lihat di pantai merupakan sisa-sisa rumah atau kerangka bentos. Jika timbunannya
sangat banyak rumah-rumah binatang karang ini akan membentuk Gosong Karang, yaitu dataran di pantai yang terdiri dari batu karang. Selain Gosong Karang ada juga Atol, yaitu pulau karang yang berbentuk cincin atau bulan sabit. Batu-batu karang yang dihasilkan oleh bentos dapat dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, rekreasi, sebagai bahan bangunan dan lain-lain. Sedangkan zat kimia yang terkandung dalam tubuh bentos bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk permbuatan obat dan kosmetika.
2. Pemanfaatan Perairan Laut dalam Kehidupan
Sebagaimana perairan darat, perairan laut juga sangat bermanfaat bagi kehidupan kita. Secara umum perairan laut dapat dimanfaatkan sebagai: sarana transportasi, usaha perikanan, usaha pertambangan, sumber bahan baku obat-obatan dan kosmetika, sumber energi, rekreasi serta pendidikan dan penelitian.
a. Sarana transportasi Pemanfaatan perairan laut sebagai sarana transportasi sudah dikenal sejak jaman nenek moyang dulu. Mereka memanfaatkan sarana transportasi laut untuk kepentingan pindah tempat (mencari tempat tinggal baru), ekonomi dan lain-lain.
b. Usaha perikanan Laut memiliki banyak jenis ikan dalam jumlah yang banyak pula. Oleh karena itu jika potensi ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dapat meningkatkan kualitas gizi serta perbaikan ekonomi.
c. Usaha pertambangan Sebagaimana telah disebutkan, bahwa di dasar laut tersimpan mineral tambang yang berupa gas dan minyak bumi. Oleh karena itu dapat dimanfaatkan sebagai usaha pertambangan.
d. Usaha budi daya rumput laut Perairan laut terutama di laut dangkal merupakan tempat yang sangat bagus untuk usaha budi daya rumput laut. Selain sebagai sumber bahan makanan dan minuman, unsur kimia yang ter dapat di dalam rumput laut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan obat dan kosmetika.
e. Sumber bahan baku obat-obatan dan kosmetika Berbagai unsur kimia terdapat dalam tubuh biota laut seperti zooplankton, nekton, rumput laut dan lain-lain dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan obat dan kosmetika.
f. Sumber Energi Perbedaan suhu air laut, gelombang pasang surut dan angin di atas laut mempunyai potensi jika dimanfaatkan sebagai sumber energi.
g. Rekreasi Perairan laut rata-rata pemandangannya indah terutama di daerah pantai. Namun tidak jarang kita temukan pemandangan indah yang terdapat di bawah laut, oleh karena itu sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi.
h. Pendidikan dan Penelitian Bagi para mahasiswa, ilmuwan serta peminat kelautan lainnya, laut merupakan laboratorium yang dapat dijadikan sarana untuk melakukan pendidikan dan penelitian di bidang ilmu kelautan (Oceanografi).
3. Pembagian wilayah perairan laut di Indonesia
Ada tiga hal yang akan dikupas dalam masalah ini yaitu Batas Laut Nusantara, Batas Landas Kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusive (ZEE). Indonesia disebut negara maritim, maksudnya Indonesia sebagai negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas laut. Dengan demikian secara administratif kita memiliki kekhasan dalam hal batas-batas wilayah negara. Hal ini berbeda dengan negaranegara yang terletak di daratan yang hanya memiliki satu jenis batas negara yaitu batas teritorial yang langsung berbatasan dengan negara lain di sekitarnya.Tentang batas perairan suatu negara telah disepakati oleh negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sesuai dengan hasil Konferensi Hukum Laut Internasional yang telah disepakati, Indonesia memiliki tiga batas wilayah laut yaitu Batas Laut Teritorial, Batas Landas Kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
a. Batas Laut TeritorialLaut Nusantara merupakan laut yang berada di antara pulau-pulau yang dibatasi oleh garis dasar pulau tersebut. Sedangkan Batas Laut Teritorial merupakan batas kedaulatan penuh negara Indonesia artinya negara-negara lain tidak diperbolehkan memasuki wilayah ini tanpa izin negara kita. Namun demikian Indonesia juga menyediakan jalur pelayaran sebagai prasarana lalu lintas damai. Di jalur ini Indonesia mempunyai hak penuh untuk memanfaatkan sumberdaya yang terkandung di dalamnya. Batas Laut Teritorial ini ditarik sejauh 12 mil laut dari garis pantai yang terjauh menjorok ke laut (1 mil laut = 1,852 km). Penentuan titik pantai yang dijadikan dasar untuk melakukan pengukuran adalah dengan mencari garis pantai yang paling jauh menjorok ke laut. Setelah ketemu kemudian pada garis itu dicari rata-rata pada saat air pasang dengan saat air surut. Garis ini disebut garis dasar. Dari garis dasar inilah kemudian diukur sejauh 12 mil ke laut untuk menentukan Batas Laut Teritorial.
b. Batas Landas KontinenLandas Kontinen (Continental Shelf) adalah bagian dari benua yang terendam oleh air laut. Untuk menentukan apakah dasar laut merupakan kelanjutan dari suatu benua, biasanya dilihat dari struktur batuan pembentuknya (kondisi geologi). Yang paling mudah diamati, landas kontinen memiliki kedalaman tidak boleh lebih dari 150 meter. Sedangkan Batas Landas Kontinen merupakan batas dasar laut yang sumberdaya alamnya dapat dikelola oleh negara yang bersangkutan. Batas Landas Kontinen diukur dari garis dasar ke arah luar paling jauh 200 mil laut. Jika terdapat 2 negara yang berdampingan dalam satu landas kontinen dengan jarak yang kurang dari 200 mil, maka untuk menentukan batas landas kontinen bagi kedua negara tersebut dilakukan dengan cara membagi dua wilayah tersebut yang sama jauhnya dari garis pantai masing-masing. Negara kita terletak pada 2 landas kontinen (landas kontinen Asia di bagian barat dan landas kontinen Australia di bagian timur), maka baik batas Indonesia dengan Malaysia dan Thailand (di bagian barat) serta Indonesia dengan Australia (di bagian timur) ke duanya menggunakan Batas Landas Kontinen. Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Malaysia dan Thailand di selat Malaka, Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Australia di selat Arafuru. Indonesia memiliki hak penuh untuk mengelola sumber alam yang terkandung di dasar laut yang masih dalam wilayah Batas Landas Kontinen dengan tetap menghormati dan tanpa mengganggu jalur lalu lintas pelayaran damai. Hal lain yang perlu diindahkan dandilindungi adalah kepentingan-kepentingan yang menyangkut masalah: pertahanan keamanan, perhubungan, telekomunikasi dan transmisi listrik bawah laut, perikanan, penelitian ilmiah dan cagar alam.
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah daerah-daerah yang berbatasan dengan laut bebas seperti sebelah selatan pulau Jawa dan sebelah barat pulau Sumatera yang berbatasan dengan Samudera Hindia atau Maluku Utara yang berbatasan dengan Samudera Pasifik. ZEE diukur sejauh 200 mil laut dari garis pantai yang paling jauh menjorok ke laut (garis dasar). Di wilayah ini Indonesia memiliki hak dan kesempatan yang pertama untuk mengelola sumber daya alam yang terdapat di dalamnya dengan tanpa mengganggu jalur lalu lintas damai yang terdapat di wilayah tersebut. Di luar ZEE adalah laut bebas yang siapapun boleh memanfaatkannya sepanjang ia mampu.
4. Berbagai Permasalahan yang Dihadapi dalam Memanfaatkan Perairan Laut
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatan perairan laut. Di antara berbagai permasalahan tersebut antara lain: masih terbatasnya sarana pelayaran, potensi laut yang belum dikelola secara maksimal serta sarana perikanan laut yang umumnya masih sederhana.
a. Masih terbatasnya sarana pelayaran Sebagaimana telah kita ketahui negara kita merupakan negara kepulauan yang terdiri dari hampir 17.000 pulau besar dan kecil serta sebagian besar wilayahnya terdiri dari wilayah perairan. Dengan demikian diperlukan sarana pelayaran yang mencukupi untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya agar potensi lautnya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Namun pada kenyataannya sarana tersebut masih terbatas (baik sarana yang dimiliki PT. Pelni maupun pengusaha lainnya) sehingga hal ini merupakan kendala (masalah).
b. Potensi laut belum dimanfaatkan secara maksimal Terbatasnya sarana pelayaran yang ada serta fasilitas-fasilitas pendukung yang diperlukan, menyebabkan potensi laut yang ada di tanah air belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Padahal laut kita memiliki potensi yang sangat besar, baik potensi yang berupa ikan, bahan tambang maupun mineral lainnya. Keterbatasan lainnya dalam bentuk kemampuan dan keterampilan Sumber Daya Manusianya (SDM). Sebagai contoh akibat permasalahan SDM potensi laut kita yang berupa ikan banyak dicuri oleh kapal-kapal nelayan asing. Dalam operasinya kapal mereka berbendera Indonesia dengan menggunakan Surat Ijin Penangkapan Ikan Aspal (Asli tapi Palsu).
c. Sarana perikanan laut yang umumnya masih sederhana Sarana perikanan laut (baik yang berupa sarana penangkapan, pengolahan serta penyimpanan) kebanyakan masih sederhana. Kapal-kapal penangkap ikan yang dilengkapi dengan sarana modern jumlahnya masih sangat terbatas, hal ini tidak sesuai dengan potensi laut yang kita miliki. Kapal penangkap ikan yang modern telah dilengkapi dengan radar sebagai sarana untuk ber hubungan dengan satelit maritim guna mendeteksi tempat-tempat berkumpulnya ikan. Selain itu di dalam kapal jenis ini juga dilengkapi sarana modern guna mengolah dan menyimpan hasil tangkapan. Dengan demikian hasil tangkapan siap dipasarkan, atau bahkan kapal dapat langsung berlayar menuju negara tempat tujuan ekspor.

  -------------------------------------------

(18+) ane mau share video panas terbaru klik DISINI tunggu 5 detik terus klik skip add alamat menonton.

---------------------------------------------------

litosfer

-------------------------------------------

(18+) ane mau share video panas terbaru klik DISINI tunggu 5 detik terus klik skip add alamat menonton.

---------------------------------------------------

A. Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
Pertama tama perlu anda ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.

Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya.
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.

Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a. Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun
dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
b. Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan
ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu
tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan
ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.

Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km.

Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit
di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
- Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di
laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra

2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun
oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2
dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada
lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro
magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat
elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .

Perhatikan gambar penampang bumi berikut ini:







                                                        Gambar 04.01 Penampanmg bumi.

1. Batuan pembentuk lithosfer
Pada lithosfer terdapat tiga jenis batuan yaitu:
a. Batuan beku
b. Batuan sedimen
c. Batuan metamorf
Semua batuan pada mulanya dari magma
Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi.
Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah
mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian
menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun
lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas
tumbuhan dan hewan.

Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan
ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut
batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat
berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan
temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan
atau batuan metamorf.

Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut:
a. Batuan Beku
Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam (contohnya batu
granit), dan batuan beku luar (contohnya batu andesit ). Untuk mengetahui
ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan uji laboratorium dengan
menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal batuanya.




                                                 Gambar 04.02 jenis jenis batuan beku



b.    Batuan sedimen
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organic. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral. 







Gambar 04 03 jenis jenis batuan sedimen

c.   Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk.
Contohnya kapur (kalsit) berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit. 








Gambar 04.04. jenis jenis batuan metamorf

2.   Pemanfaatan lithosfer
Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiluki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer.
Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lithosfer bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.


Melihat manfaat Litthosfer yang demikian besar tersebut sepantasnyalah kita selalu bersyukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.



3.   Bentuk muka bumi sebagai akibat proses vulkanisme dan diatropisme.
Mengapa bentuk permukaan bumi tidak merata. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari luar bumi dan dalam bumi itu sendiri.
Pengaruh dari dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar  sehingga dapat membentuk muka bumi yang beraneka ragam. Tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut endogen. Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Tenaga eksogen bersifat merusak bentuk bentuk permukaan bumi yang dibangun atas tenaga endogen.
Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme, sedangkan tenaga eksogen meliputi pengikisan dan pengendapan.
Tenaga eksogen antara lain meliputi pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan).

1.  Gejala vulkanisme.
Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair.
Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.  Sampai di sini apakah anda dapat memahami. kalau anda sudah memahami mari ikuti penjelasan berikutnya!




1.1 Intrusi magma
intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
a)  Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup
      diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan
      batuan tersebut.
b)  Lakolit,  yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling
      atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
c)  Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup
     
dan membeku di sela sela lipatan (korok).
d)  Diatroma adalah lubang  (pipa) diantara dapur magma dan
     
kepundan gunung  berapi bentuknya seperti silinder memanjang .
1.2 Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan   Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi:
a)  Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi,
      berbentukKerucut gunung api.
b)  Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang
     
permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
c)  Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi
     
karena letak  Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi,
      sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas.

Perhatikan gambar berikut ini!






Gambar 04.05. Intrusi magma.



Gunung merupakan tonjolan pada kulit bumi yang terdiri dari lereng dan puncak. 

Rangkaian dari gunung-gunung membentuk pegunungan. Gunung dan pegunungan terbentuk karena adanya tenaga endogen.
Apabila suatu tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma maka terbentuklah gunung berapi.
Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

a)  Gunungapi strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung berapai kerucut. Letusan pada gunung api kerucut    termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunugn berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di sumatera, jawa, bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut. 



                             Gambar 04 .06 Gunung api strato (kerucut)  
b)  Gunung api maar.  
Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah. 





Gambar 04.07 gunung api maar.


c)  Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api
perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api
perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah
hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat
landai.
 




Gambar 04.08 Gunung api perisai




                                                                                    Gambar 04.09 Penampang gunung Api


Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut). Gunung berapi yang pernah meletus, umunya berpuncak datar. Oleh karena itu, di Indonesia sering terjadi peristiwa gunung meletus. Magma yang keluar ke permukaan bumi ada yang padat cair dan gas. Material yang digunakan oleh gunung api tersebut, antara lain:
1)  Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
2)  Lava dan lahar, berupa material cair.
3)  Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam.

Ciri cirri gunung api yang akan meletus, antara lain:
1)  Suhu di sekitar gunung naik.
2)  Mata air mejadi kering
3)  Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran
      (gempa)
4)  Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
5)  Binatang di sekitar gunung bermigrasi.

Tanda tanda ini menandakan intrusi magma yang terus mendesak ke
permukaan, apabila desakan ini cukup kuat, yang terjadi adalah letusan
gunung berapi. Setelah terjadi letusan Gunung   itu mengalami istirahat,
tetapi aktifitas gunung  tersebut masih berlangsung, sehingga suatu saat
dapat mengeluarkan suatu tanda tanda aktif kembali. material vulkanik
yang terdapat pada gunung berapi setelah meletus (post vulkanik), antara
lain:
1)  terdapatnya sumber gas H2 S, H2O,dan CO2.
2)  Sumber air panas atau geiser.

Sumber gas ini ada yang sangat berbahaya bagi kehidupan. Bahkan dapat
mematikan misalnya yang terjadi pada Kawah Sinila (Dieng) disamping
berbahaya, gejala post vulkanik bermanfaat juga bagi kehidupan manusia.
bahkan dapat juga dijadikan objek wisata , Misalnya air panas dan kawah
gunung berapi.

Danau vulkanik
Setelah gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat menampung air dan membetuk danau. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya, kemudian membentuk sebuah cekungan besar, cekungan menampung air dan membentuk danau.
Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak gunung lokon di Sulawesi Utara dan Danau Kelimutu di Flores. 



Manfaat dan kerugian vulkanisme
Peristiwa vulkanik selain memberikan manfaat juga dapat menimbulkan kerugian harta benda maupun jiwa. Keuntungan yang kita peroleh setelah vulkanisme berlangsung antara lain:
1)  objek wisata berupa kawah (Kawah gunung bromo ), sumber air panas
     
yang memancar (Yellowstone di amerika serikat, dan pelabuhan ratu
     
di cisolok), sumber air mineral (Maribaya di jawa barat dan Baturaden
      di jawa tengah)
2)  Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.
3)  Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.
Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda, karena:
1)  gempa bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.
2)  Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.
3)  Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan
      dan mengotori sarana yang ada.

2.   Bentuk muka bumi akibat diatropisme
Ditropisme adalah proses pembentukan kembali kulit bumi pembentukan
gunung-gunung, lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan retakan.
Proses pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya tenaga
tektonik.
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan
perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal.
Tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi
gerak orogenetik dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epiro genesa).
Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan
retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi
daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat.
a). Lipatan, yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar
     
dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan
      lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini
     
yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan
      aliklinal, daerah lembah  (sinklinal) yang sangat luas dinamakan
      geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah,
      menggantung, isoklin dan kelopak.

-------------------------------------------

(18+) ane mau share video panas terbaru klik DISINI tunggu 5 detik terus klik skip add alamat menonton.

---------------------------------------------------